Menurut
bahasa, evaluasi berasal dari bahasa inggris dari kata evaluation yang berarti
penilaian. Evaluasi adalah memberikan suatu nilai, harga terhadap sesuatu dengan
menggunakan criteria tertentu. Criteria yang di maksud adalah criteria yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
G.W.
Brown mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses di
dalam menentukan nilai dari pada sesuatu.
Webster’s
dictionary mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu upaya untuk menentukan
nilai atau untuk menafsirkan suatu secara hati-hati.
Berdasarkan
penjelasan yang terkandung dalam defenisi diatas, menunjukkan kepada kita bahwa
dalam melakukan evaluasi harus di lakukan secara hati-hati, telii, dan
bertanggung jawab, sehingga mau tidak mau juga harus menggunakan strategi dan
teknik yang juga dapat di pertanggung jawabkan.
Sedangkan
menurut istilah ada beberapa defenisi tentang evaluasi yang di kemukakan para
ahli diantaranya adalah :
1. Menurut Suharsimi Arikunto:
Evaluasi adalah kegiatan menilai dalam
kegiatan pendidikan yang berorentasi pada proses perkembangan yang telah di
capai anak didik setelah mengalami proses pendidikan dalam waktu tertentu.
2. Menurut Wayan Nurkancana:
Evaluasi adalah suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu dalam dunia pendidikan
atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pendidikan.
3. Menurut Hasrun Harahap:
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dalam rangka memberikan penilaian terhadap perkenbangan dan kemajuan
murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajar yang disajikan kepada
mereka serta nilai-nilai yang terhadap kurikulum.
4. Menurut Ngalim Purwanto:
Evaluasi penafsiran terhadap pertembuhan
kemajuanwan siswa kearah tujuan atau niali yang di tetapkan dalam kurikulum.
5. Menutut E Gronlund:
Evaluasi adalah suatu proses yang di
laksanakan secara sistematis untuk menetukan atau membuat keputusan sampai
sejauh mana tujauan-tujan pengajaran telah di capai siswa
6. Menurut Zainal Arifin:
Evaluasi adalah suatu tindakan yang di
lakukan evaluator terhadap suatu peristiwa.
7. Menurut S. Nasution:
Evaluasi adalah mengumpulkan
keteranga-keterangan secara sestematis tentang pengaruh usaha kita dinalisis
agar dapat di ketahui apakah dan hingga manakah tujuan pengajaran telah di
capai.
8. Menurut Chabib Toha:
Evaluasi adalah kegitan yang terencana
untuk mengatahui keadan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya
di bandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
9. Menurut Muhibbinsiyah:
Evaluasi adalah penilain terhadap
tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah di tetapkan
dalam sebuah program .
Dari
berbagai pegartian yang telah di ungkapkan oleh para ahli tersabut di atas
,maka yang di maksud evaluasi adalah suatu proses sestematik untuk
memperoleh imformasi temtang kemajuan siswa dalam ramgka memberikan penilain
serta untuk nmengatahui sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan pengajaran.
Sedangkan
evaluasi pendidikan adalah suatu proses yang sestematis untuk mengukur atau
menilai kemampuan siswa dalam menguasai bahan-bahan yang telah disampaykam
melaluai proses pembelajaran dengan member sekor atau nilai.
Sesuai
dengan pengartian tentang evaluasi pendidikan ,maka yang di maksud evaluasi PAI
adalah penilain terhadap tingkat keberhasiklan belajar siswa dalam
mencapai-mencapai tujuan-tujuan PAI sebagai mana yang di tetapkan di dalam GBPP
PAI.
Degan
demikian baik siswa maupun guru PAI senantiasa meningkatkan usaha
pencapain tujuan-tujuan yang di maksud.karnanya guru PAI perlu menjaga agar
dengan evaluasiasinya itub tidak terjadi dampak nigatif yang menyebabkan siswa
semakin malas atau takut belajar pendidikan agama islam.justru yang di harus di
tembulkan dengan kebijak sanaan dan rasa senang belajar.
Perbedaan Pengukuran Dan Penilaian
Menurut
Suharsimi Arikunto, bahwa dalam evalusi ada dua kegiatan:
1. Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan sesuatu
dangan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif .sedangkan penialain
memutuskan atau menetapkan sesuatu keputusan terhadap sesuatu yang
di ukur dan bersifat kualitatif.
2. Penilaian
Penilaian dan pengukuran merupakan sutu
proses yang terjadi dalam kegitan evaluasi .hasil pengukuran belum banyak
memiliki arti sebelum di interpretasi dengan jalan membandingkan hasil
pengukuran dengan setardar atau patokan yang telah di tentukan sebelumnya
.misalnya batas minimal lulus adalah 6 dan rata-rata nilai kelompok 8 sedangkan
nilai yang di peroleh siswa 7 .ini berarti siswa bersangkuatan berada lebih
tinggi dari batas minimal lulus dan lebih rendah dari rata-rata nilai kelompok.
Ada
dua macam ukuran yang bisa dipakai, yaitu:
1. Ukuran yang tersatandar dan yang
tidak ersetandar. Misalnya kilogram ,materan ,jengkal,hasta , depa,
langkah, dan lain sebagainya.
2. Ukuran perkiraan, misalnya
berdasarkan pengalaman bahwa jeruk yang manis biasanya ukurannya besar, warna
kuning, kulitnya halus.
Dalam
kegiatan pengukuran ada beberapa unsure yang terdapat didalamnya, yaitu:
Ada
objek yang diukur, alat ukur yang digunakan, ada proses pengukuran dan hasil
pengukurtan yang bersifat kuantitatif. Sedangkan dalam kegiatan penilaian ada
juga beberapa unsur yang terdapat didalamnya yaitu ada objek yang diukur,tujuan
pengukuran, alat ukur yang digunakan, ada proses pengukluran dan hasil
pengukuran yang bersifat kuantitatif, adanya standar yang dijadikan
perbandingan, ada proses perbandingan antara hasil penilaian yang bersifat
kualitatif.
Fungsi dan Manfaat Penilaian Hasil
Belajar
Fungsi
penilaian hasil belajar dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi
formatif dan sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan pada hasil yang diperoleh
dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau
sebagian besar bagian kurikulim yang sedang dikembangakan. Sedangkan fungsi
sumatif di hubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari system secara
keseluruhan, dan fungsi ini baru dapatr dilaksanakan apabila pengembangan suatu
kurikulum telah dianggap selesai.
Fungsi
evaluasi memang cukup luas tergantung dari sudut mana kita melihatnya bila kita
lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Secara Psikologis
Pesarta didik selalu butuh untuk
mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah dilakukan sesuai denga tujuan yang
hendak dicapai peserta didik adalah manusia yang belum dewasa. Mereka masih
mempunyai sikap dan moral yang heteronum, membutuhkan pendapat orang-orang
dewasa seperti orang tua dan guru sebagai pedoman baginya untuk mengadakan
orientasi pada situasi tertentu.
2. Secara Sosiologis
Evaluasi berfungsi untuk mengtahui
apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. maupun dalam
artibahwa peserta didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh
lapisan masyarakat dengan segala krakteristiknya.
3. Secara Didaktis Metodis
Evaluasi berfungsi untuk membantu guru
dapat menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan
dan kecakapan masing-masing.
4. Evalusi berfungsi untuk mengtahui
kedudukan peserta didik dalm kelompok apakah dia termasuk anak pandai, sedang,
atau kurang pandai.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengtahui
taraf kesiapan peserta didik dalm menempuh program pendidikan.
6. Evaluasi berfungsi dalam embantu guru
menmberikan bimbingan dan seleksi.
7. Secara Administratif
Evaluasi berfungsi untuk memberikan
laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah,
yang berwenang,kepala sekolah, guru dan peserta didik itu sendiri.
Mamfaat
penilaian hasil belajar adalah:
1. Untuk mengetahui tingkakt penguasaan
peserta didik terhadap materi yang telah diberikan.
2. Untuk mengtahui kecakapan, motifasi,
bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan
kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompotensi dan kompoteni
dasar yang telah di tetapkan.
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan
kelemahan pesera didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
5. Untuk seleksi yaitu memilih dan
menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu.
6. Untuk menentukan kenaikan kelas.
7. Untuk menempatkan peserta didik
sesuai denga potensi yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Qurtubi, Ahmad .
2012 . ” Pertumbuhan Madrasah Pada Periode Awal Sebelum Lahirnya
Madrasah Nizhamiyah ” .
2.
Prof. Dr. H.
Abuddin Nata, M.A. (Ed.). 2012 . ” Sejarah Pendidikan Islam”. (
Jakarta : RjaGrafindo Persada )
3.
Aly, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta :
Logos Wacana Ilmu, 1999).
4.
Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam: Tradisi Dan
Modernisasi Menuju Millennium Baru, ( Jakarta : Logos Wacana Ilmu,
1999).
5.
Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam,
(Bandung : Pustaka Setia, 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar