A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi lebih sering diartikan pembahasan mengenai
kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah memenuhi hasil yang diinginkan
atau belum. Menurut Sukardi, evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi
dimana suatu tujuan telah dapat dicapai.
Menurut bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa
Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran.[2] Menurut Stufflebeam, dkk (1971)
mendefinisikan evaluasi sebagai “the process of delineating, obtaining, and
providing useful information for judging decision alternatives” Artinya
evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi
yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
Istilah measuremen, assessment, dan test sering
diserupakan dengan evaluasi, tetapi sebenarnya ketiga istilah tersebut memiliki
perbedaan. Measurement atau pengukuran diartikan sebagaiproses untuk menentukan
luas atau kuantitas sesuatu dalam bukunya.[3] Pengertian assessment tidak sampai
ketaraf evaluasi, melainkan sekedar mengukur dan mengadakan astimasi terhadap hasil
pengukuran.[4] Sedangkan tes adalah
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus
dijalankan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab
pertanyan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu penyelidik memngambil
kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau testee yang lain.
B. Fungsi, Makna dan Tujua Evaluasi
1. Fungsi evaluasi
Dilihat dari aspek fungsi evaluasi pendidikan yang
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar pada prinsipnya dapat dikelompkkan
menjadi dua yaitu: pertama membantu guru dalam menentukan derajat tujuan
pengajaran agar dapat dicapai. kedua membantu guru untuk mengetahui keadaan
yang benar dari para siswanya.
Menurut sukardi dalam bukunya, fungsi evaluasi adalah;
1) Sebagai alat guna mengetahui apakah
peserta didik telah menguasai pengetahan, nilai-nilai dan keterampilan yang
telah diberikan oleh seorang guru.
2) untuk mengetahui aspek aspek kelemahan
peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar
3) mengetahui tingkat tercapaian siswa
dalam kegiatan belajar
4) sebagai alat untuk mengetahui
perkembangan kelas siswa
5) sebagai materi utama laporan hasil
belajar kepada orang tua siswa
Anas
Sudijono membagi fungsi evaluasi menjadi 3 segi yaitu;
1) segi pesikologis, bagi pendidik ini
sebagai usaha pendidik untuk
2) didaktif memberi dorongan untuk peserta
didik untuk lebih baik.sebagai landasan, info menentukan, solusi, dan petunjuk
program.
3) administrative memberi laporan,
bahan-bahan, keterangan, dan gambaran.
Anas
Sudijono menyebutkan Kegunaan evaluasi sebagai berikut:
1) terbukanya kemungkinan bagi
evaluator guna memperoleh informasi tentng hasil hasil yang telah
dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
2) terbukanya kemungkinan untuk mdapat
mengetahui relevansi antara program pendidikan yang telah dilaksanakan dengan
tujuan yang hendak dicapai.
3) terbukanya kemungkinan untuk
dilkakukanya usaha perbaikan, penyeleseian dan penyempurnaan program pendidikan
yang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tujuan yang
dicita citakan akan dapat tercapai dengan hasil yamng sebaik baiknya.
Suharsmi juga menyebutkan fungsi penilaian adalah:
1) penilaian berfungsi selektif yaitu untuk
menyeleksi peserta didik
2) Diagnostik yaitu untuk mengetahui
kelemahan siswa
3) penempatan yaitu untuk mengetahui
dimanakan siswa tersebut ditempatkan yang sesuai kelompknya
4) pengukur keberhasilan.
2. Makna Evaluasi
Menurut Suharsimi arikunto makna evaluasi sebagai
berikut:
Makna dari segi siswa adalah sebagai bentuk rasa
puas atau belum dengan hasil yang diperoleh. Bagi guru, mengetahui siswa-siswa
mana yang berhak lanjut, mengetahui materi yang diajarkan apakah sudah tepat
atau belum, mengetahui metode yang dilaksanakan sudah tepat atau belum. Bagi
sekolah, tercapai sekolah yang diharapkan atau belum, informasi dari guru
tentang tepat tidaknya kurikulum yang digunakan untuk masa depan, dan apakah
sekolah sudan stanndar apa belum dan untuk mengetahui perbedaan apa yang
diperoleh antara sebelum kegiatan pengajaran dan sesudah kegiatan pengajaran.
3. Tujuan
Anas Sudijono (2006:16), menjelaskan Tujuan evaluasi
dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Tujuan Umum yaitu untuk menghimpun bahan
bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan
yang dilalui pesrta didik dalam jangka waktun tertentu.untuk mengetahui tingkat
keefektifan metode metode yang digunakan.
2) Tujuan Khusus yaitu untuk merangsang
kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Untuk mencari
faktor-faktor penyebab berhasil tidaknya.
Menurut Sukardi tujuan evaluasi adalah;
1) menilai ketercapaian (attainment)tujuan
2) mengukur macam macam aspek belajar yang
bervariatif
3) sebagai sarana (means) untuk mengetahui
apa yang siswa telah ketahui
4) memotivasi belajar siswa
5) menyediakan informasi untuk tujuan
belajar dan kesalahan
6) menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar
perubahan kurikulum.
Dr. Muchtar Buchori (1994) Mengemukakan bahwa tujuan
khusus evaluasi pendidikan ada 2 yaitu : Untuk mengetahui kemajuan
peserta didik setelah ia mengalami pendidikan selam jangka waktu tertentu.
Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan
pendidik selam jangka waktu tertentu tadi.
C. Peran Evaluasi Dalam Pendidikan
Mengapa dalam pendidikan harus ada evaluasi? Ada
beberapa penjelasan mengenai pentingnya evaluasi dalam pendidikan. Dilihat dari
pendekatan proses, didunia pendidikan terjadi hubungan yang interdepensi antara
tujuan pendidikan, proses belajar mengajar, dan prosedur evaluasi. Ketiga
komponen ini selalu berhubungan. Tujuan sebuah pendidikan akan terarah apabila
proses belajar mengajar dilaksanakan dengan baik. Berhasil tidaknya proses
belajar mengajar dan tujuan pendidikan akan terlihat setelah pengevaluasian.
Mengevaluasi merupakan cirri pendidik yang
professional, setelah kegiatan evaluasi maka pendidik akan mengetahui hasil
belajar siswa. Sehingga mengetahui apakah hasilnya sudah memuaskan apa belum
dan dapat dijadikan koreksi.
Dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan
pendidikan merupakan kegiatan manajemen, yang meliputi kegiatan planning,
programming, organizing, actualing, controlling, dan evaluating. Dua hal yang
terakhir menjadi titik lemah dari manajemen tradisional. Para pelaksana
pendidikan menganggap bahwa fungsi control dan evaluasi dianggap sebagai upaya
untuk mengurangi kebebasan dan kemerdekaan mereka. Padahal tanpa adanya dua
fungsi tersebut maka akan banyak terjadi penyimpangan dan pengorganisasian yang
tidak sesuai program maka tujuan pendidikan tidak tercapai.
Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi
siswa/peserta pendidikan, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya evaluasi,
peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah digapai
selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan nilai yang
mernuaskan maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar
siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang dicapai
tidlak mernuaskan maka siswa akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun
demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru/pengajar agar
siswa tidak putus asa. Dari sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan
sebagai umpan balik untuk menetapkan upaya upaya meningkatkan kualitas
pendidikan.
Dalam referensi lain evaluasi pembelajaran berfungsi
untuk :
1. Pengembangan
Untuk pengembangan sutau program pendidikan, yang
meliputi program studi, kurikulum, program pembelajaran, desain belajar
mengajar, yang pada hakikatnya adalah pengembangan dalam bidang perencanaan.
2. Akreditasi
Evaluasi juga berfungsi untuk menetapkan kedudukan
suatu program pembelajaran berdasarkan ukuran/kriteria tertentu, sehingga suatu
program dapat dipercaya, diyakini dan dapat dilaksanakan terus, atau sebaliknya
program itu harus diperbaiki/disempurnakan.
Evaluasi itu sendiri dalam kaitannya dengan pembelajaran akan berpengaruh terhadap apakah tujuan pembelajaran itu tercapai atau tidak. Dengan demikian kegiatan evaluasi sangat penting untuk mengukur sejauh mana keberhasilan siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar.
Evaluasi itu sendiri dalam kaitannya dengan pembelajaran akan berpengaruh terhadap apakah tujuan pembelajaran itu tercapai atau tidak. Dengan demikian kegiatan evaluasi sangat penting untuk mengukur sejauh mana keberhasilan siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar.
Lebih jauh tentang peranan evaluasi dalam pendidikan
dijelaskan oleh Worthen dan Sanders yaitu :
1) Menjadi dasar
pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan.
2) Mengukur
prestasi siswa
3) Mengevaluasi
kurikulum
4) Mengakreditasi
sekolah
5) Memantau
pemanfaatan dana masyarakat.
6) Memperbaiki
materi dan program pendidikan.
Selain di atas, evaluasi juga dapat berfungsi sebagai
alat seleksi, penempatan, dan diagnostik, guna mengetahui keberhasilan suatu
proses dan hasil pembelajaran. Penjelasan dari setiap fungsi tersebut adalah:
a. Seleksi
Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk keperluan
seleksi, yaitu menyeleksi calon peserta suatu lembaga pendidikan/kursus
berdasarkan kriteria tertentu.
b. Penempatan
Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk keperluan
penempatan agar setiap orang (peserta pendidikan) mengikuti pendidikan pada
jenis dan/atau jenjang pendidikan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya
masing-masing.
c. Diagnostik
Evaluasi diagnostik berfungsi atau dilaksanakan untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik, menentukan
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar, dan menetapkan
cara mengatasi kesulitan belajar tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar