Rabu, 27 Mei 2015

PENGERTIAN EVALUASI


Menurut bahasa, evaluasi berasal dari bahasa inggris dari kata evaluation yang berarti penilaian. Evaluasi adalah memberikan suatu nilai, harga terhadap sesuatu dengan menggunakan criteria tertentu. Criteria yang di maksud adalah criteria yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
G.W. Brown mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses di dalam menentukan nilai dari pada sesuatu.
Webster’s dictionary mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu upaya untuk menentukan nilai atau untuk menafsirkan suatu secara hati-hati.
Berdasarkan penjelasan yang terkandung dalam defenisi diatas, menunjukkan kepada kita bahwa dalam melakukan evaluasi harus di lakukan secara hati-hati, telii, dan bertanggung jawab, sehingga mau tidak mau juga harus menggunakan strategi dan teknik yang juga dapat di pertanggung jawabkan.
Sedangkan menurut istilah ada beberapa defenisi tentang evaluasi yang di kemukakan para ahli diantaranya adalah :
1. Menurut Suharsimi Arikunto:
Evaluasi adalah kegiatan menilai dalam kegiatan pendidikan yang berorentasi pada proses perkembangan yang telah di capai anak didik setelah mengalami proses pendidikan dalam waktu tertentu.
2. Menurut Wayan Nurkancana:
Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pendidikan.
3. Menurut Hasrun Harahap:
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberikan penilaian terhadap perkenbangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajar yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terhadap kurikulum.
4. Menurut Ngalim Purwanto:
Evaluasi penafsiran terhadap pertembuhan kemajuanwan siswa kearah tujuan atau niali yang di tetapkan dalam kurikulum.
5. Menutut E Gronlund:
Evaluasi adalah suatu proses yang di laksanakan secara sistematis untuk menetukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujauan-tujan pengajaran telah di capai siswa
6. Menurut Zainal Arifin:
Evaluasi adalah suatu tindakan yang di lakukan evaluator terhadap suatu peristiwa.
7. Menurut S. Nasution:
Evaluasi adalah mengumpulkan keteranga-keterangan secara sestematis tentang pengaruh usaha kita  dinalisis agar dapat di ketahui apakah dan hingga manakah tujuan pengajaran telah di capai.
8. Menurut Chabib Toha:
Evaluasi adalah kegitan yang terencana untuk mengatahui keadan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya di bandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
9. Menurut Muhibbinsiyah:
Evaluasi adalah penilain terhadap tingkat  keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam sebuah program .

Dari berbagai pegartian yang telah di ungkapkan oleh para ahli tersabut di atas ,maka yang di maksud evaluasi adalah suatu  proses sestematik untuk memperoleh imformasi temtang kemajuan siswa dalam ramgka memberikan penilain serta untuk nmengatahui sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan pengajaran.
Sedangkan evaluasi pendidikan adalah suatu proses yang sestematis untuk mengukur atau menilai kemampuan siswa dalam menguasai bahan-bahan yang telah disampaykam melaluai   proses pembelajaran dengan member sekor atau nilai.
Sesuai dengan pengartian tentang evaluasi pendidikan ,maka yang di maksud evaluasi PAI adalah penilain terhadap tingkat keberhasiklan belajar siswa dalam mencapai-mencapai tujuan-tujuan PAI sebagai mana yang di tetapkan di dalam GBPP PAI. 
      Degan demikian baik siswa maupun guru  PAI senantiasa meningkatkan usaha pencapain tujuan-tujuan yang di maksud.karnanya guru PAI perlu menjaga agar dengan evaluasiasinya itub tidak terjadi dampak nigatif yang menyebabkan siswa semakin malas atau takut belajar pendidikan agama islam.justru yang di harus di tembulkan dengan kebijak sanaan dan rasa senang belajar.

Perbedaan Pengukuran Dan Penilaian
      Menurut Suharsimi Arikunto, bahwa dalam evalusi ada dua kegiatan:
1. Pengukuran
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dangan  ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif .sedangkan penialain memutuskan atau menetapkan sesuatu keputusan terhadap sesuatu  yang di ukur dan bersifat kualitatif.
2. Penilaian 
Penilaian dan pengukuran merupakan sutu proses yang terjadi dalam kegitan evaluasi .hasil pengukuran belum banyak memiliki arti sebelum di interpretasi dengan jalan membandingkan hasil pengukuran dengan setardar atau patokan yang telah di tentukan sebelumnya .misalnya batas minimal lulus adalah 6 dan rata-rata nilai kelompok 8 sedangkan nilai yang di peroleh siswa 7 .ini berarti siswa bersangkuatan berada lebih tinggi dari batas minimal lulus dan lebih rendah dari rata-rata nilai kelompok.

Ada dua macam ukuran yang bisa dipakai, yaitu:
1. Ukuran yang tersatandar dan yang tidak ersetandar. Misalnya kilogram ,materan ,jengkal,hasta ,  depa, langkah, dan lain sebagainya.
2. Ukuran perkiraan, misalnya berdasarkan pengalaman bahwa jeruk yang manis biasanya ukurannya besar, warna kuning, kulitnya halus.
      Dalam kegiatan pengukuran ada beberapa unsure yang terdapat didalamnya, yaitu:
Ada objek yang diukur, alat ukur yang digunakan, ada proses pengukuran dan hasil pengukurtan yang bersifat kuantitatif. Sedangkan dalam kegiatan penilaian ada juga beberapa unsur yang terdapat didalamnya yaitu ada objek yang diukur,tujuan pengukuran, alat ukur yang digunakan, ada proses pengukluran dan hasil pengukuran yang bersifat kuantitatif, adanya standar yang dijadikan perbandingan, ada proses perbandingan antara hasil penilaian yang bersifat kualitatif.

Fungsi dan Manfaat Penilaian Hasil Belajar
      Fungsi penilaian hasil belajar dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan pada hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulim yang sedang dikembangakan. Sedangkan fungsi sumatif di hubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari system secara keseluruhan, dan fungsi ini baru dapatr dilaksanakan apabila pengembangan suatu kurikulum telah dianggap selesai.
Fungsi evaluasi memang cukup luas tergantung dari sudut mana kita melihatnya bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Secara Psikologis
Pesarta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah dilakukan sesuai denga tujuan yang hendak dicapai peserta didik adalah manusia yang belum dewasa. Mereka masih mempunyai sikap dan moral yang heteronum, membutuhkan pendapat orang-orang dewasa seperti orang tua dan guru sebagai pedoman baginya untuk mengadakan orientasi pada situasi tertentu.
2. Secara Sosiologis
Evaluasi berfungsi untuk mengtahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. maupun dalam artibahwa peserta didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala krakteristiknya.
3. Secara Didaktis Metodis
Evaluasi berfungsi untuk membantu guru dapat menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapan masing-masing.
4. Evalusi berfungsi untuk mengtahui kedudukan peserta didik dalm kelompok apakah dia termasuk anak pandai, sedang, atau kurang pandai.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengtahui taraf kesiapan peserta didik dalm menempuh program pendidikan.
6. Evaluasi berfungsi dalam embantu guru menmberikan bimbingan dan seleksi.
7. Secara Administratif
Evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah, yang berwenang,kepala sekolah, guru dan peserta didik itu sendiri.

Mamfaat penilaian hasil belajar adalah:
1. Untuk mengetahui tingkakt penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan.
2. Untuk mengtahui kecakapan, motifasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompotensi dan kompoteni dasar yang telah di tetapkan.
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan pesera didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
5. Untuk seleksi yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu.
6. Untuk menentukan kenaikan kelas.
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai denga potensi yang dimilikinya.


DAFTAR PUSTAKA
1.      Qurtubi, Ahmad . 2012 . ” Pertumbuhan Madrasah Pada Periode Awal Sebelum Lahirnya Madrasah Nizhamiyah ” .
2.     Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. (Ed.). 2012 . ” Sejarah Pendidikan Islam”. ( Jakarta : RjaGrafindo Persada )
3.     Aly, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999).
4.     Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam: Tradisi Dan Modernisasi Menuju Millennium Baru, ( Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999).
5.     Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 1997


Tidak ada komentar:

Posting Komentar